BALI

Kemah di Bukit Asah

Kemah di Bukit Asah

Dari zaman sekolah, saya paling tidak suka dengan namanya pramuka maupun berkemah. Setelah lulus kuliah dan pindah ke Bali, saya baru 2x merasakan namanya kemah. Kemah dalam bayangan saya itu ribet, susah nggak ada toilet. Kalau sakit perut gimana? Kalau ada binatang laknat gimana? Kan horor yah ?

Singkat cerita, saya memutuskan untuk pergi berkemah di Bukit Asah bersama teman-teman saya. Bukit Asah terletak di Kabupaten Karangasem. Tempat ini lagi nge-hits dan instagram-able banget! Hehe.

Kemah di Bukit Asah

Perjalanan dari Kuta sekitar siang hari dan pukul 16.00 WITA saya dan tiba di Bukit Asah. Mereka punya beberapa poin tempat kemah, kami memilih yang menghadap ke laut dengan pemandangan pulau seperti ikan paus.

pulau kecil menyerupai ikan paus 🙂

Setibanya di parkiran Bukit Asah, kami membawa semua keperluan untuk berkemah termasuk tenda. Dari tempat parkir kamu bisa jalan kaki sekitar 15 menit menuju lokasi. Kalau males jalan kaki sama bawa-bawa barang keperluan kemah, pakai ojek aja cuma IDR 10.000.

Tidak hanya ojek, masyarakat setempat juga menyediakan berbagai keperluan untuk kemah. Jika perlu sesuatubisa menghubungi mereka dan membawakan apa yang dibutuhkan, selain itu dengan menggunakan motor mereka bisa sampai ke lokasi tempat kemah.

Begitu tiba, kami langsung buru-buru memasang tenda sebelum gelap malam. Di situ ada warung kecil, yang sepertinya sudah jarang ada pedagang di sana. Kami meletakkan barang-barang dan memasak untuk makan malam di warung ini.

Oh iya di sini ada pohon besar dengan ranting pohon yang kering, yang mana tersedia ayunan dan hammock buat bersantai. Hihi.

do something fun that makes you feel 5 again
jangan lupa foto di sini 🙂

Kami menikmati makan malam dengan bakso dan nasi yang sudah yang kami beli dijalan biar tidak terlalu repot. Menikmati makan malam sambil menghadap ke arah laut. Setelah makan malam, dengan kondisi yang sudah cukup gelap, kami masuk ke dalam tenda dan ternyata panasnya bukan main. Hahaha.

Akhirnya kami memutuskan untuk tidur di kursi-kursi yang ada di warung dan satu lagi ada tempat duduk terbuat dari bambu yang bisa kami jadikan tempat tidur hanya bermodal kain dan sleeping bag. Tenda yang kami pasang hanya untuk menyimpan barang-barang saja. Tenda hanyalah pajangan semata.

nah kami tidur di sini juga

Bulan November, seharusnya musim hujan namun yang terjadi udara sangat panas apalagi lokasinya tepat di atas tebing dan pinggir laut. Jadi wajar saja kalau panas. Bukit Asah worth to visit meski cuma buat kemah semalam. Jangan lupa bangun pagi untuk melihat cantiknya matahari terbit dengan pemandangan Gunung Agung.

 

Written by - - 2411 Views

No Comment

Please Post Your Comments & Reviews

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Instagram

Instagram did not return a 200.

Follow Me!